Bondowoso – Bupati Bondowoso, KH .Salwa Arifin, turun langsung menyantuni empat anak yatim bersaudara, meski medan yang ditempuh ke Desa Gubrih RT 4 RW 1 Kecamatan Wringin,ini tidak bisa dibilang mudah.
Sebagaimana diinformasikan sebelumnya Empat anak yatim , Alia (13 tahun), Alisa (9 tahun), Sifa (4 tahun), dan Dela yang umurnya masih 22 bulan tersebut sekitar 9 bulan lalu, ayah mereka meninggal. Sedangkan ibunya pergi merantau ke luar kota. Mereka hanya diasuh oleh neneknya, Hanati (57 tahun).
Kedatangan bupati yang didampingi Dandim 0822 Letkol Inf Tarmuji, serta jajaran dinas sosial, dan disambut oleh camat dan Kades setempat melalui medan yang sulit dari mobil dinas, bupati harus melewati jalan bebatuan dengan motor sekira 200 m ,dan jalan setapak yang kanan kirinya adalah tebing.

Kendati untuk sampai kelokasi melalui medan yang sulit . Namun hal itu tak menyurutkan niat baik orang nomor satu di Bondowoso ini untuk datang sendiri memberikan santunan.
Bupati dan Dandim 0822 Bondowoso langsung berkomunikasi dengan pengasuh empat anak yatim tersebut,sembari memangku Aliya, Bupati tampak prihatin melihat kondisi empat anak yatim tersebut. “Ibunya kemana?,” tanya bupati.
“Ibu saya katanya di Kalimantan. Mau pulang tapi tidak ada tiketnya katanya,” kata Aliya tanpa ragu.
Bocah ini keseharianya ke sekolah sambil berjualan es dan terkadang membawa adiknya kesekolah manakala sang nenek bekerja.
Baik Bupati Salwa maupun Dandim serta yang hadir nampak tak mampu menahan haru ,tampak berkaca-kaca. Mereka berharap ibu anak yatim itu, pulang dari rantau. Agar bisa mengasuh anaknya.
“Kalau bisa ibunya suruh pulang, suruh lebaran di sini saja. Agar bisa merawat mereka,”ungkap Dandim kepada Hanati.
Usai berbicara dengan keempat anak yatim tersebut, bupati dan Dandim lantas memberikan santunan bersama-sama dengan rombongan.
Saat Bupati Bondowoso, dan rombongan meninggalkan tempat. Tampak Hanati bersama keempat anak yatim bersaudara tersebut menangis haru. Antara bahagia didatangi bupati, dan sedih karena anak-anak yang masih kecil itu, tidak mendapatkan kasih sayang ibunya.