OPINI – Retorika tentang visi dan misi yang disampaikan saat menjelang pilkada adalah hal wajar , namun ada yang perlu kita pahami bahwa Pemimpin yang adil akan memutuskan sesuatu perkara sesuai dengan aturan perundang-undangan dan syariat serta bijak dalam mencermati aspek yang positif suatu gejala terhadap masyarakat sebagai akibat keputusan di ambilnya.
Pemimpin yang amanah adalah pemimpin yang dapat dipercaya jika suatu urusan diserahkan padanya akan dikerjakan dengan baik juga meliputi kecerdasan dia mempunyai integritas yang utuh dan menepati janji-janji nya bukan sekedar ucapan manis pada masa kampanye, namun sosok yang amanah demikian akan mewujudkan segala hal yang telah di ungkapkan melalui kebijakan-kebijakan yang adil dan dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat mengenai program di tawarkan.
Pemimpin seperti inilah yang di idam-idamkan semua kalangan masyarakat karena pemimpin yang mempunyai kesadaran bahwa kepemimpinan nya itu adalah amanah dari Allah Swt.
Saya ingin mengajak semua kalangan masyarakat untuk melibatkan diri sebagai peserta pemilih pada pemilukada tanggal 27 Juni 2018 serta memahami setiap calon pemimpin harapan besar tidak ada lagi pembodohan oleh elit politik yang avonturir dan spekulan. Tentu ini harus dilakukan secara bersama dan dipelopori oleh masyarakat terdidik, sehingga semakin kecil kemungkinan terjadinya pembodohan dalam masyarakat yang terpesona oleh bungkusan janji-janji konyol.
Jika Pemimpin bersikap Jujur maka Rakyat pun Makmur. Itulah impian rakyat yang dibutuhkan pada zaman ini. Kejujuran seorang dalam memimpin sebuah daerah akan berdampak bermartabat pada aktivitas yang dilakukan. Sehingga kepercayaan yang telah diberikan oleh rakyat akan dijalankan dengan maksimal, ini menjadi harapan kita bersama
Memilih pemimpin dalamadalah suatu hal yang signifikan untuk di utamakan dan sebagai kewajiban umat dalam mengelola alam ini apabila pemimpin yang kita pilih tidak beriman . Tidak Mempunyai ilmu pengetahuan, tidak Adil dan amanah, kemudian tidak jujur maka sama hal nya mengundang pemimpin yang merusak alam. Kerusakan alam bukan hanya ditinjau dari bencana tetapi perpecahan sesama umat , dan bertambah nya rakyat miskin juga bagian dari kehancuran.
Sebagai manusia yang bertanggung jawab sudah tentu turut memberi partisipasi dalam memberi dukungan kepada pemimpin yang baik dan berpendidikan serta merakyat. Ikut serta memilih pemimpin melalui proses pertimbangan yang matang menentukan pilihan agar terwujud nya daerah yang makmur rakyat sejahtera ini merupakan bentuk nyata dalam memberikan perhatian terhadap kondisi sosial secara universal. Perhatian yang kita berikan sebagai konsekuensi yang logis dalam perspektif bila dilihat dari segi agama yang rahmatan lil ‘alamin. Partisipasi terhadap memilih pemimpin yang baik sama hal nya dengan mengaplikasi sikap kasih sayang kepada sesama.
Memilih pemimpin adalah untuk menentukan masa depan baik berupa masa depan diri sendiri maupun daerah kita dengan memilih orang yang mempunyai kapasitas dan mampu membuat daerah masing-masing lebih maju. tidak didominasi oleh pengangguran, kemiskinan dan kebodohan. Apabila tidak melibatkan diri sebagai pemilih mungkinkah terwujud harapan perubahan yang positif di daerah kita ini? Maka perlunya partisipasi masyarakat melibatkan diri sebagai pengawal yang bersih dan akuntabel dalam memilih pemimpin pada pemilu nanti.