BONDOWOSO – Kementrian Sosial Republik Indonesia mengunjungi Dinas Sosial Bondowoso,Pasalnya Pemerintah Kabupaten Bondowoso terpilih menjadi salah satu dari 20 kabupaten di Indonesia yang akan mereplikasikan Sistem Rujukan Layanan Terpadu (SRLT).
SRLT tersebut digagas guna menampung berbagai keluhan masyarakat terkait bantuan yang diberikan oleh Pemerintah. Termasuk, masyarakat yang masuk kategori tidak mampu, namun tak masuk dalam Basis Data Terpadu (BDT).
Kepala Dinas Sosial Bondowoso Amir Hidayat menyampaikam, bahwa nantinya akan ada 50 petugas yang tersebar di desa-desa untuk menginput masukan tersebut ke sistem yang telah disiapkan oleh Kementrian Sosial.
“Masyarakat tak perlu bingung lagi bila hendak menyamapikn keluhan terkait bantuan, bisa melalui sistem ini. Karena nanti akan ada 50 petugas yang akan menangani keluhan warga,”jelasnya saat dikonfirmasi ,Jum’at 13/9/2019.
Menurutnya, sebagai langkah awal Kemensos akan menyelenggarakan Bimtek pada tanggal 8 hingga10 Oktober 2019.
Masyarakat miskin yang masuk dalam BDT di Bondowoso kata Amir mencapai sekitar 460 ribuan. Dari jumlah ini pihaknya masih terus memvalidasi data tersebut. Karena masih ditemukan data ganda, ada warga yang sudah meninggal namun tidak disampaikan.
Ditargetkan BDT pada Desember 2019 ini sudah bisa diselesaikan.







