SEKARANG ini mulai banyak orang yang senang minum kopi. Bahkan beberapa orang ada yang memilih untuk datang langsung ke kedai kopi dan menghabiskan banyak waktu di sana sambil memerhatikan proses pembuatan minuman berkafein itu. Maka tak heran bila profesi barista mencuri perhatian karena kemahirannya meracik kopi.
Tapi siapa sangka, di balik kemahirannya ternyata ada bahaya yang mengintai. Selama dua tahun terakhir, sekelompok kecil dokter dan ilmuwan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat mencoba melakukan penelitian di kedai kopi. Para dokter dan ilmuwan yang ikut serta dalam penelitian kemudian mengumpulkan informasi terkait penggunaan oven pemanggangan tunggal dan prosesor berskala besar.
Diacetyl merupakan suatu senyawa berbahaya yang bisa merusak paru-paru dengan cepat. Selain itu, CDC juga menemukan banyak barista yang memiliki sistem pernapasan abnormal dan di kedai kopi penyakit terkait pernapasan naik lebih dari dua kali. “Ini adalah masalah yang baru muncul. Sehingga harus dilakukan banyak hal oleh perusahaan kopi untuk melindungi pekerjanya dari paparan zat berbahaya” ungkap petugas medis yang ikut serta dalam penelitian, Rachel Bailey seperti yang dikutip dari USA Today, Minggu (17/6/2018).
Para peneliti menyarankan agar kedai kopi memastikan ventilasi yang dimilikinya baik. “Ventilasi yang baik tidak hanya sekadar membuka pintu atau memasang kipas karena itu cuma mengedarkan asap. Sangat penting untuk mengalihkan udara luar dan dalam sehingga kedai kopi seharusnya memiliki ahli ventilasi untuk menilainya,” ucap Rachel.
Selain itu, kedai kopi harus menerapkan program pengawasan medis untuk memantau fungsi paru-paru pekerjanya. Rachel mendorong pekerja untuk berpartisipasi dalam program pemeriksaan rutin. Para barista juga diharapkan untuk menjauhkan wajah dari wadah saat menyendok biji kopi. Sebab pada saat itu terjadi pelepasan gas yang berubah menjadi uap berbahaya.(ren)