Bondowoso , Babinsa Kelurahan Kotakulon Serka Mahyuri dan Koptu Edy Sumarlin turut aktif dalam penanganan gizi buruk balita diwilayahnya.
Serka Mahyuri mengatakan bahwa masalah balita gizi buruk cenderung sagat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak,.
“Jangan sampai kasus gizi buruk di Bondowoso meningkat kemudian menjadi KLB. Salah satu penanganannya melalui pemulihan di puskesmas dan Babinsa harus turut berperan aktif ,”jelasnya, Selasa 09/03/2021.
Ia mengaku selalu melakukan monitoring untuk mengetahui sejauh mana penanganan gizi buruk dilakukan oleh tenaga kesehatan puskesmas dan kader posyandu.
“Data yang dikumpulkan kami meliputi pelayanan gizi dan kesehatan, makanan terapi, dan penyuluhan serta peranan kader. Cara pengumpulan data dengan wawancara, in-depth interview dan diskusi kelompok terarah,”imbuhnya.
Analisis data kuantitatif disajikan secara deskriptif dan kualitatif dengan content analysis. Dukungan sebagian kader dalam penanganan gizi buruk di puskesmas berupa penemuan kasus gizi buruk dan merujuknya, membagikan PMT ke rumah balita.