Arokat Petik Kopi Tanda Kebangkitan BRK Reborn

Oplus_2

Bondowoso – Pemerintah Kabupaten Bondowoso menggelar acara Arokat Petik Kopi.Acara tersebut menandakan bahwa Pemkab Bondowoso masih peduli untuk kembali membangkitkan Bondowoso Republik Kopi (BRK) setelah beberapa tahun fakum.

Pj Bupati Bondowoso, Bambang Soekwanto menginisiasi untuk menghidupkan kembali BRK dengan sebutan BRK Reborn.

Pihaknya bersama BI, Forkopimda, Bank Jatim, Asosiasi Petani Kopi Indonesia (APEKI) dan instansi terkait lainnya mengikuti acara Arokat Petik Kopi , dengan memanen dan minum kopi bersama di Dusun Darungan Desa/Kecamatan Sumberwringin, Rabu (12//2024).

Dikatakan panen kopi bagian dari upaya menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa Bumi Ki Ronggo merupakan daerah penghasil kopi terbaik.

“Ada arabica, robusta, bahkan varietas yang memang jarang ada di daerah lain seperti blue mountain dan yellow caturra,” ungkapnya.

Ditegaskan bahwa penikmat kopi tidak bisa disebut penikmat jika belum menikmati Kopi Java Ijen Raung.

Untuk itu ,pihaknya berkomitmen untuk memberikan dukungan untuk petani kopi Bondowoso. Mulai dari hulu atau petani, memberikan pendampingan untuk proses tanam, panen, dan pascapanen, termasuk juga memberikan bantuan peralatan.

“Kami juga bekerja sama Bank Indonesia, Perhutani, APEKI, saya ingin melanjutkan kerjasama tujuh pihak,” katanya.

Selain bantuan peralatan pihaknya juga memfasilitasi melalui dinas terkait untuk pameran dan event lainnya.

“Saya ingin menghidupkan kembali dengan istilah BRK Reborn,”ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, berdasarkan data BI Wilayah Jawa Timur, baru ada tujuh desa devisa penghasil kopi di Jatim. Enam diantaranya ada di Bondowoso.

“Kami menargetkan di Bondowoso lebih dari enam, tergantung nanti luasan lahan kopinya baik arabica maupun robusta,” pungkasnya.

Untuk diketahui bahwa, secara geografis Kabupaten Bondowoso diuntungkan dengan pertanian kopi, karena berada lereng Gunung Ijen-Raung dan Pegunungan Arguporo.

Lereng Ijen-Raung dan Lereng Argopuro sudah mendapatkan sertifikat indikasi geografis (IG) untuk pertanian kopi. Bahkan kopi dari dua wilayah Bondowoso tersebut, khususnya Ijen-Raung sudah berkualitas ekspor, dengan brand Java Ijen Raung.

Related posts

Letkol Inf Moch Sroedji Diusulkan Gelar Pahlawan

Musda  MD KAHMI IV Bondowoso Tetapkan 5 Kader Terbaik Jadi Presidium

Prioritas Komisioner Baru KPU Bondowoso Sinergitas Antar Divisi