BONDOWOSO – Sebagai mana kita ketahui Revolusi kopi di Bondowoso, Jawa Timur, dilakukan petani setempat pada 2011 yang ditandai dengan munculnya kluster kopi. Sejak saat itu, mereka bekerja lebih keras dibanding pada hari biasanya.
Hasilnya, mereka kini telah mampu berdaulat karena sudah lepas dari jerat tengkulak. Kluster kopi menjadi upaya perjuangan petani melakukan perubahan dalam budidaya dan pengolahan kopi setelah panen.
Petani kopi “Saya berimajinasi, kalau saja Kiai Raden Bagus Asra atau Ki Ronggo sekarang masih hidup, tentu beliau sangat bahagia,” jelas bupati saat membuka Hari Jadi Bondowoso ( Harjabo 199) di alun-alun RBA Ki Ronggo , Jumat 6/7/2018.
Amin mengklaim bahwa saat kepemimpinann Amin ,Bondowoso telah mengalami kemajuan yang cukup signifikan.,” Mengapa demikian ,karena ditandai dengan lepasnya Kabupaten Bondowoso dari status daerah tertinggal, hingga dinekalnya Bondowoso sebagai Republik Kopi dan dikenal sebagai penghasil kopi terbaik Dunia,” akunya.
Lanjutnya , saya merintis dari membabat hutan, sekarang Bondowoso tidak hanya telah keluar dari kabupaten tertinggal, tapi sudah dikenal oleh mancanegara sebagai kabupaten penghasil kopi terbaik di Dunia “Sayang saya tidak bisa ikut perayaan Harjabo ke 200, karena masa jabatan saya tinggal bebera puluh hari ke depan. Saya bangga selama dua periode bisa mendarma baktikan ilmu dan dedikasi saya untuk terus mensejahterakan masyarakat,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut Amin juga menyampaikan ucapan selamat tinggal ,” Saya bangga karena selama 10 tahun ini saya telah menuntaskan amanah, mendedikasikan darma bakti demi mensejahterakan masyarakat Bondowoso,” imbuhnya.(tim)