BONDOWOSO – UPTD SPF SDN Tamansari 1 Bondowoso kembali menorehkan prestasi membanggakan. Sekolah yang dipimpin Siti Mutawarrida ini berhasil meraih Juara 1 Sekolah Siaga Kependudukan (SSK) Tingkat Provinsi Jawa Timur, sekaligus menjadi satu-satunya sekolah dasar di Kabupaten Bondowoso yang berstatus SSK Paripurna Tingkat Nasional.
Sebelum meraih prestasi di tingkat provinsi, SDN Tamansari 1 lebih dahulu menjadi juara pertama di tingkat kabupaten. Capaian tersebut menjadi tonggak penting karena sekolah ini menjadi “pemecah telur” bagi jenjang sekolah dasar di Bondowoso dalam program SSK.
Kepala SDN Tamansari 1 Bondowoso, Siti Mutawarrida, menjelaskan bahwa SSK tidak berdiri sebagai mata pelajaran tersendiri, melainkan terintegrasi dalam kurikulum, visi, dan misi sekolah. Program ini dijalankan melalui kerja sama lintas sektor, salah satunya dengan Dinas Sosial.
“Fokus kami antara lain pencegahan stunting, stop pernikahan dini, meminimalisir perundungan, serta membangun perilaku hidup bersih dan sehat. Semua itu masuk ke dalam kegiatan intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan pembiasaan,” ujarnya,Jum’at ,19/12/2025
Dalam intrakurikuler, materi kependudukan diintegrasikan ke seluruh mata pelajaran. Misalnya, pada pelajaran Bahasa Indonesia, siswa diajak bercerita tentang pencegahan perundungan dan pentingnya gizi seimbang. Sementara dalam kegiatan ekstrakurikuler dan pembiasaan, sekolah menanamkan nilai-nilai kepedulian, kesehatan, dan kebersihan sejak dini.
Salah satu program unggulan adalah makan bersama untuk membiasakan sarapan sehat. Melalui kegiatan ini, siswa saling belajar pentingnya konsumsi ikan, sayur, dan susu, sehingga terbentuk kebiasaan makan bergizi. Program ini menjadi bagian dari upaya pencegahan stunting.
SDN Tamansari 1 juga memiliki berbagai inovasi lingkungan. Di antaranya SEMUT (Sejenak Memungut), yakni gerakan memungut sampah setiap pagi untuk menjaga kebersihan lingkungan sekolah yang rindang. Sampah dipilah menjadi organik dan anorganik. Sampah organik diolah menjadi pupuk dan pakan maggot, sementara sampah anorganik dikelola melalui kerja sama dengan pihak pengelola daur ulang.
Sekolah ini juga mengembangkan edukasi maggot sebagai media pembelajaran. Sisa makanan dimanfaatkan untuk pakan maggot, yang kemudian diolah menjadi pelet untuk ikan dan ternak ayam milik sekolah. Dengan cara ini, siswa belajar pengelolaan sampah berkelanjutan sekaligus kemandirian pangan.
Untuk mengurangi sampah plastik, siswa diwajibkan membawa bekal dan tempat minum sendiri. Sekolah telah menyiapkan galon air minum di setiap kelas. Selain itu, terdapat inovasi pelayanan publik dan lingkungan bertajuk “Serabi Manis” (Sekolah Ramah Lingkungan) yang sebelumnya juga meraih penghargaan dalam ajang inovasi pemerintah.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bondowoso, Taufan Restuanto, menyampaikan apresiasi atas capaian SDN Tamansari 1 Bondowoso. Ia menilai keberhasilan tersebut menjadi bukti bahwa penguatan karakter, kepedulian lingkungan, dan pendidikan kependudukan dapat diimplementasikan secara efektif di satuan pendidikan dasar.
Prestasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Bondowoso untuk mengembangkan program SSK secara berkelanjutan, demi mencetak generasi yang sehat, peduli, dan berkarakter








