Beranda Kesehatan Pemkab Bondowoso Dorong Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Anak

Pemkab Bondowoso Dorong Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Anak

IMG-20250408-WA0090

BONDOWOSO – Pemerintah Kabupaten Bondowoso (Pemkab) terus berupaya menekan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) yang hingga kini masih tergolong tinggi, meski menunjukkan tren penurunan.

Sekretaris Daerah (Sekda) Bondowoso, Fathur Rozi, menegaskan komitmen tersebut melalui percepatan penyusunan Peraturan Bupati (Perbup) tentang penurunan AKI dan AKB.

Fathur Rozi mengatakan, draf Perbup saat ini masih dalam tahap pembahasan dan belum bersifat final. Penyusunannya dilakukan secara cermat dengan menelaah setiap kata, kalimat, dan substansi agar regulasi tersebut benar-benar dapat menjadi pedoman bersama.

“Angka kematian ibu dan anak di Bondowoso memang mengalami penurunan, tetapi masih cukup tinggi. Karena itu, kami mendorong percepatan penyusunan Perbup tentang penurunan AKI dan AKB. Draf ini sedang dibahas dan dikaji satu per satu agar seluruh elemen masyarakat bisa berperan aktif,” ujarnya,Jumat 19/12/2025 di Pemkab Bondowoso.

Menurutnya, percepatan penurunan AKI dan AKB bukan hanya menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan semata, melainkan urusan bersama yang melibatkan seluruh perangkat daerah, pemerintah desa, serta masyarakat luas.

Ia menyoroti masih adanya fenomena kehamilan yang disembunyikan oleh sebagian masyarakat, yang kerap dipicu oleh pernikahan dini maupun pernikahan siri. Kondisi tersebut dinilai berpotensi meningkatkan risiko kematian ibu dan bayi karena kurangnya akses terhadap layanan kesehatan dan edukasi yang memadai.

“Di sinilah pentingnya keterlibatan lintas sektor. Tidak hanya Dinas Kesehatan, tetapi juga Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, serta organisasi keagamaan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat,” jelasnya.

Fathur Rozi menekankan pentingnya edukasi sejak dini, bahkan sebelum kehamilan terjadi. Calon pengantin, menurutnya, perlu mendapatkan pemahaman yang cukup mengenai kesehatan reproduksi agar risiko kematian ibu dan bayi dapat ditekan.

Ke depan, Pemkab Bondowoso juga berencana melibatkan pemerintah desa secara aktif dalam upaya tersebut. Partisipasi masyarakat akan terus dihidupkan melalui berbagai media komunikasi, termasuk pemanfaatan grup WhatsApp sebagai sarana koordinasi dan edukasi.

“Kita harus tetap berpikir positif dan optimistis. Insyaallah, dengan keterlibatan semua pihak, percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi di Bondowoso dapat tercapai,” pungkasnya.

1744129950993