Bondowoso – Bupati Bondowoso KH.Abdul Hamid Wahid didampingi Wakil Bupati As’ad Yahya Safi’i menghadiri Musyawarah Daerah (Musda) ke XI DPD partai Golkar Bondowoso Tahun 2025,Sabtu ,20/09/2025, di kantor DPD Golkar setempat .
Bupati mengatakan bahwa ,Esensi sejati dari musyawarah bukanlah tentang “siapa yang paling benar,” melainkan tentang menemukan jalan mufakat.
“Kita berkumpul bukan untuk saling mengalahkan, melainkan untuk bersinergi,”tegasnya.
Pihaknya yakin seluruh kader Golkar Bondowoso memiliki semangat untuk menempatkan kepentingan rakyat di atas kepentingan pribadi atau golongan.
“Musyawarah Daerah ini menjadi momen yang sangat tepat untuk mengukuhkan kembali komitmen,”ungkapnya
Bupati berharap ,Melalui Musyawarah Daerah ini, akan lahir gagasan-gagasan cerdas yang bukan hanya menjawab tantangan, melainkan juga mengubahnya menjadi peluang.
“Peluang untuk membawa Bondowoso menjadi lebih maju, lebih sejahtera, dan lebih berdaya saing. Dengan menghadirkan program-program yang solutif, kolaboratif, dan langsung menyentuh kehidupan masyarakat,” paparnya.
Diharapkan pula, Partai Golkar terus menjadi mitra strategis Pemerintah Kabupaten Bondowoso.
“Mari kita berkolaborasi, bahu-membahu membangun masa depan Bondowoso yang kita cintai,”harapnya.
Orang nomer satu di Bondowoso ini juga meminta Musyawarah Daerah Ke XI DPD Partai Golkar Bondowoso sebagai momentum untuk meneguhkan komitmen, merajut kebersamaan, dan berkarya nyata untuk kemajuan Bondowoso.
Sementara itu Adi Krisna satu -satunyab calon ketua DPD Golkar Bondowoso Periode 2025-2030 menegaskan, capaian yang diraih Golkar, termasuk bertambahnya kursi di DPRD Bondowoso dari enam menjadi tujuh pada Pemilu 2024, tidak lepas dari kerja keras seluruh kader hingga tingkat desa.
“Kalau ada keberhasilan, itu bukan semata-mata karena saya. Semua pencapaian lahir dari dedikasi, loyalitas, dan perjuangan kolektif kader Golkar,” imbuhnya.
Kendati demikian, ia dengan rendah hati mengakui masih banyak kekurangan selama memimpin.
“Saya lebih memilih menjadikan Musda ini sebagai momen muhasabah dan refleksi diri. Kepemimpinan bukan sekadar membangun gedung atau menambah kursi DPRD, tapi juga soal mewariskan nilai-nilai kepada generasi berikutnya,” ungkapnya
Adi Krisna juga menekankan pentingnya kebersamaan dalam membesarkan partai.
“Jika Partai Golkar besar, maka semua yang ada di dalamnya akan ikut besar. Tapi jika hanya membesarkan satu orang, belum tentu partai ikut besar,” pungkasnya.








