BONDOWOSO – Kepala Dinsos, P3AKB, dan Keluarga Berencana, Anissatul Hamidah, menjelaskan bahwa, pihaknya telah berkoordinasi dengan pilar sosial yang ada di Dinsos Tabanan dan sentra Mahatmia Bali, UPT Kemensos RI terkait pasutri asal Bondowoso yang terlantar.
“Tadi malam langsung dievakuasi di Sentra Mahatmia Bali,” jelas Anis , Sabtu 7/12/2024.
Dikatakan berdasarkan informasi yang diterimanya, Pasutri itu pernah pulang sebentar kemudian kembali lagi ke Bali. Pernikahan mereka adalah pernikahan ke dua.
Karena itulah pihaknya berkoordinasi ke masing-masing keluarga. Baik keluarga si istri maupun suami.
Menurut Anis ,untuk keluarga si suami telah siap menerima kepulangannya. Dan hasil penelusurannya, si laki-laki ini keluarganya ada di Desa Sumberdanti, Jember.
“Kalau dari keluarga yang laki-laki ini siap. Kalau keluarga yang perempuan ini belum siap untuk merawatnya,” ungkap Anis.
Hal ini berawal dari Viralnya video sepasang suami istri (Pasutri) asal Bondowoso yang terlantar di Tabanan, Bali. Disebut tak bisa pulang, karena tak punya cukup uang.
Dalam video yang beredar luas di media sosial Facebook dan Whatsapp itu, terlihat seorang laki-laki paruh baya (57 tahun) duduk di sebuah rumah berdinding triplek berukuran setangah meter.
Sementara Wanita yang disebut istrinya tergelatak tak berdaya dan hanya mengenakan pampers di atas kasur.
Seorang wanita mengenakan baju putih menanyakan siapa nama wanita tersebut, dan punya berapa putra.
“Ini kondisi tempat tinggal ibu Maryati. Di sini tinggal berdua bersama bapak,” ucapnya,sembari menunjukkan rumah kecil berdinding triplek.
Bersama dengan video tersebut, beredar juga KTP milik laki-laki di video yang tertulis bernama Buasin, warga Desa Kemirian, Kecamatan Tamanan, Kabupaten Bondowoso.
Sementara itu, pemilik akun facebook yang kali pertama membagikan video tersebut, Rudi Santoso mengatakan bahwa dirinya mendapat video dari teman-temanya di Bali.
Rudi langsung membagikan melalui media sosial agar mendaptkan perhatian segera untuk memulangkan ke Bondowoso.
“Hanya kemanusiaan agar ditindaklanjuti,” kata Rudi.
Ia sendiri mencari tahu bahwa bapak tersebut memiliki anak di Desa Kemirian. Diharapkan pemerintah bisa memberikan perhatian untuk memulangkan Pasutri tersebut.