BONDOWOSO – Tabir pengunaan anggaran Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Desa Mangli Kecamatan Pujer mulai terkuak, ketika ketua kelompok BSPS menceritakan proses pencairan anggaran yang dilakukan oleh tim teknis BSPS di Balai Desa.
Dari 90 penerima BSPS di Desa Mangli, terbentuk 6 kelompok. Masing – masing kelompok, mempunyai anggota 15 orang penerima program BSPS. Hal itu dikatakan oleh Juhri (45), ketua kelompok 2 BSPS di Desa Mangli.
Menurut Juhri, semua penerima BSPS pernah dikumpulkan di Balai Desa untuk tanda tangan berkas proses pembuatan rekening penerimaan bantuan. Namun, dari semua proses yang dilakukan, ketua kelompok tidak pernah tau aliran anggaran kemana saja dan kapan proses pencairan itu dilakukan oleh tim teknis.
“Proses pencairannya kapan saya tidak tau. Tetapi, saya pernah tanda tangan di Balai Desa. Saya pun tidak tau aliran anggaran itu kemana saja,” kata Juhri di Desa Mangli, Jumat (13/5).
Juhri mengatakan, tugas yang diberikan pada dirinya sebagai Ketua Kelompok hanya melakukan krocek material yang dikirim kepada anggota. Juhri mengaku, tidak pernah mengetahui harga masing – masing material yang dikirim.
“Soal harga saya tidak tau. Saya hanya mengawal material yang dikirim,” paparnya.
Sebelumnya, Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Tata Ruang, melalui Kepala Bidang Kawasan Pemukiman, Putu, menerangkan, proses pencairan dan pengelolaan anggaran dilakukan oleh kelompok penerima bantuan. Pihak Dinas, hanya melakukan sosialisasi pelaksanaan program.
“Semua pembelanjaan itu dilakukan oleh kelompok. Terserah mereka mau menunjuk siapa suppliernya,”terangnya.