Beranda Lensa Nusantara Peringati Hari Pahlawan, Bupati Bondowoso : Jangan Hanya Menjadi Acara Seremonial

Peringati Hari Pahlawan, Bupati Bondowoso : Jangan Hanya Menjadi Acara Seremonial

IMG-20250408-WA0090

BONDOWOSO – Bupati Bondowoso KH .Salwa Arifin menyampaika  peringatan hari pahlawan nasional jangan hanya menjadi acara seremonial tahunan.

Menurutmya harus dijadikan nilai-nilai kepahlawanan menjadi inspirasi dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dalam keseharian kita penuh dengan inovasi dan kreasi.

Hal tersebut disampaikan Bupati  saat menjadi inspektur  upacara peringatan Hari Pahlawan yang dilakukan oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Bondowoso, di Kantor Pemerintah Kabupaten, Rabu (10/11/2021).

” Para pahlawan terdahulu memiliki peran penting dalam mencapai kemerdekaan. Mengingat bangsa Indonesia mengalami penjajahan yang panjang dan menyakitkan,”jelasnya.

Dikatakan bahwa  berbagai upaya pemberontakan lokal terus dilakukan, walaupun sering mengalami kegagalan. Salah satu penyebabnya adalah karena adanya politik adu domba yang sengaja dibuat oleh para penjajah.

“Tapi dengan semangat juang yang sama dan rasa persatuan dan kesatuan, akhirnya para pejuang berhasil merebut kemerdekaan,” imbuhnya.

Diharapkan hal tersebut juga harus menjadi pelajaran dalam kehidupan sehari-hari.

“Kita sadar bahwa kita berbeda-beda. Tetapi jangan sampai terpecah-pecah,” harapnya.

Ditegaskan, harus tetap menggelorakan semangat gotong royong dan persatuan dan kesatuan.

Selain itu membuktikan pada dunia, bahwa bangsa Indonesia bukanlah bangsa yang lemah serta dapat lebih maju dari tahun-tahun sebelumnya.

“Kita akan buktikan pada dunia, kalau bersama kita bisa mewujudkan cita-cita para pahlawan,”tegasnya.

Dikataka  semangat, tekad dan keyakinan pahlawan, seharusnya dapat menginspirasi dan menggerakkan kita semua untuk mengemban misi bersejarah,” tegasnya.

Selain itu, kata Bupati, setiap orang bisa menjadi pahlawan dalam bidang apapun. Hal tersebut bisa dimulai dengan menjadi pahlawan ekonomi bagi keluarga atau komunitasnya. Mengingat masih ada tantangan kompleks yang menjadi musuh bersama hari ini.

“Musuh bersama yang sesungguhnya yakni kemiskinan dan kebodohan dalam arti yang luas,” tukasnya.

Untuk menghadapi tantangan itu kata Bupati,dibutuhkan kerja keras secara berkelanjutan, didukung inovasi dan kreativitas yang tinggi.

“Serta semangat kewirausahaan yang pantang menyerah,” imbuhnya.

Terlebih kata Dia ,20 tahun mendatang, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Dalam momentum tersebut akan terdapat lebih banyak tenaga kerja produktif yang bermanfaat.

“Untuk memenangkan perang melawan kemiskinan dan kebodohan,” ungkapnya.

Di sisi lain, Bonus demografi akan menyebabkan berkurangnya lapangan pekerjaan, oleh sebab itu diungkapkan perlu adanya antisipasi dengan cerdas dan seksama.

“Hal ini harus menjadi cambuk untuk meneguhkan persatuan dan kesatuan Indonesia,” pungkasnya

1744129950993