Beranda Lensa Nusantara Peringati Harganas Bupati Bondowoso Sampaikan Angka Stunting Bondowoso Tertinggi se Jatim

Peringati Harganas Bupati Bondowoso Sampaikan Angka Stunting Bondowoso Tertinggi se Jatim

0
Dark Green and White Elegant Ramadan Kareem Banner Landscape_20250228_205012_0000

BONDOWOSO –Bupati Bondowoso KH.Salwa Arifin mengakui bahwa angka stunting di Bondowoso masih tertinggi se Jawa Timur.

Hal tersebut disampaikan Bupati saat mengikuti kegiatan video conference peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-28 yang dipimpin oleh Wakil Presiden Indonesia Kh. Ma’ruf Amin, di Pendopo Bupati,  Selasa (29/6/2021) pagi.

Dikatakan bahwa , Harganas tahun ini mengangkat tema ‘ Keluarga Keren, Cegah Stunting’.Ia pun mengakui bahwa memang persoalan stunting ini menjadi hambatan bagi Bondowoso. Terlebih stunting di Bondowoso masih menjadi yang tertinggi ke tiga di Provinsi Jawa Timur.

f35efba3741441f9a1fd57df90373559

“Selama stunting masih ada, sulit bagi kita untuk menciptakan rumah tangga sejahtera. Ini hambatan yang sangat besar,” jelasnya.

Dikatakan bahwa permasalahan stunting harus diselesaikan dan ditekan bersama. Serta ditangani secara serius oleh seluruh pemangku kebijakan.

“Jadi dalam pembangunan keluarga sejahtera tak hanya terbatas pada masalah pembatasan angka kelahiran,”harapnya.

Namun kata Bupati, juga perlu betul-betul membangun keluarga yang integral untuk membantu penurunan angka stunting.
Karena diharapkan bisa terwujud Indonesia sejahtera dengan dasar keluarga yang bahagia dan sehat.

1740760640844

“Selamat Harganas ke 28. Mari bersama-sama jadikan momentum ini untuk menyelamatkan anak Indonesia, khususnya kabupaten Bondowoso dari stunting,” pintanya.

Ditempat yang sama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Agus Suwardjito, megatakan, diangkat tema tersebut lantaran angka penurunan stunting secara nasional sangat lambat tiap tahunnya, hanya 0,5 persen.

Menurutnya untuk bisa mencapai angka di bawah 20 persen angka stunting sebagaimana himbauan dari WHO menjadi berat.

“BKKBN yang mengampu keluarga, diminta untuk melakukan penguatan dari hulu. Tapi kita tidak mengambil alih tugas yang sudah ada oleh sektor lain,” imbuhnya.

Di Bondowoso sendiri ditargetkan penurunan stunting bisa turun hingga berada di 14 persen selama tiga tahun ke depan. Dari posisi angka stunting saat ini 27 persen.

Untu itu, DPPKB akan melakukan beragam program. Utamanya, program yang menyentuh langsung berbagai persoalan yang menjadi faktor penyebab stunting. Seperti pola asuh.

“Keluarga-keluarga ini harus mengerti ilmu pola asuh atau parenting. Maka konsentrasi kita di keluarga muda,” pungkasnya.

Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250227_075554_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250227_082913_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250227_092704_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250225_134539_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250225_135853_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250225_140746_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250225_132249_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250225_142157_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250225_130816_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250227_080046_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250227_080934_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250227_081642_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250226_162401_0000
Krem dan Hijau Modern Tahun Baru Islam Instagram Post_20250228_115807_0000