FeaturedLensa NusantaraPolitik & Pemerintahan

Peringati Harganas Bupati Bondowoso Sampaikan Angka Stunting Bondowoso Tertinggi se Jatim

Screenshot_2024-06-16-16-20-23-29_c37d74246d9c81aa0bb824b57eaf7062

BONDOWOSO –Bupati Bondowoso KH.Salwa Arifin mengakui bahwa angka stunting di Bondowoso masih tertinggi se Jawa Timur.

Hal tersebut disampaikan Bupati saat mengikuti kegiatan video conference peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-28 yang dipimpin oleh Wakil Presiden Indonesia Kh. Ma’ruf Amin, di Pendopo Bupati,  Selasa (29/6/2021) pagi.

IMG-20240425-WA0040

Dikatakan bahwa , Harganas tahun ini mengangkat tema ‘ Keluarga Keren, Cegah Stunting’.Ia pun mengakui bahwa memang persoalan stunting ini menjadi hambatan bagi Bondowoso. Terlebih stunting di Bondowoso masih menjadi yang tertinggi ke tiga di Provinsi Jawa Timur.

“Selama stunting masih ada, sulit bagi kita untuk menciptakan rumah tangga sejahtera. Ini hambatan yang sangat besar,” jelasnya.

Dikatakan bahwa permasalahan stunting harus diselesaikan dan ditekan bersama. Serta ditangani secara serius oleh seluruh pemangku kebijakan.

“Jadi dalam pembangunan keluarga sejahtera tak hanya terbatas pada masalah pembatasan angka kelahiran,”harapnya.

iklan dalam

Namun kata Bupati, juga perlu betul-betul membangun keluarga yang integral untuk membantu penurunan angka stunting.
Karena diharapkan bisa terwujud Indonesia sejahtera dengan dasar keluarga yang bahagia dan sehat.

“Selamat Harganas ke 28. Mari bersama-sama jadikan momentum ini untuk menyelamatkan anak Indonesia, khususnya kabupaten Bondowoso dari stunting,” pintanya.

Ditempat yang sama Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DPPKB) Agus Suwardjito, megatakan, diangkat tema tersebut lantaran angka penurunan stunting secara nasional sangat lambat tiap tahunnya, hanya 0,5 persen.

Menurutnya untuk bisa mencapai angka di bawah 20 persen angka stunting sebagaimana himbauan dari WHO menjadi berat.

“BKKBN yang mengampu keluarga, diminta untuk melakukan penguatan dari hulu. Tapi kita tidak mengambil alih tugas yang sudah ada oleh sektor lain,” imbuhnya.

Di Bondowoso sendiri ditargetkan penurunan stunting bisa turun hingga berada di 14 persen selama tiga tahun ke depan. Dari posisi angka stunting saat ini 27 persen.

Untu itu, DPPKB akan melakukan beragam program. Utamanya, program yang menyentuh langsung berbagai persoalan yang menjadi faktor penyebab stunting. Seperti pola asuh.

“Keluarga-keluarga ini harus mengerti ilmu pola asuh atau parenting. Maka konsentrasi kita di keluarga muda,” pungkasnya.

IMG-20240429-WA0000

Related posts

Jelang Pilkada 2020, Kesbangpol Situbondo Gelar Konsolidasi Demokrasi di Aula Kejari

Dua Minggu Tak Pulang Sopir Traktor Asal Banyuwangi Ditemukan Membusuk di Parit

Pandemi Covid -19 Harimas Pastikan Guru Lebih Paham Penilaian Kenaikan Kelas dan Kelulusan

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih