Bondowoso ,Wakil Ketua DPRD Bondowoso, Sinung Sudrajat mengatakan bahwa ada dua hal penting dalam proyek Ijen Geopark yakni konservasi alam dan pemberdayaan masyarakat.
Diharapkan masyarakat tidak hanya sebagai penikmat, namun juga sebagai pelaku dengan segenap potensi alam yang ada .
Maka dari itu percepatan pelaksanaan Ijen Geopark di Kabupaten Bondowoso terus digenjot meski ada refocusing anggaran akibat pandemi Covid-19 harus tetap mendapatkan percepatan pembagunan.
Dikatakan 85 persen Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat di dalamnya dipastikan siap untuk bersinergi.
“Saat ini pemerintah daerah melalui Bappeda sedang membentuk tim percepatan untuk menyambut tim penilai dari UNESCO.Karena di bulan Juli nanti tim asesor (penilai) dari UNESCO akan hadir di Bondowoso. Dalam rangka menindak lanjuti dossier atau dokumen yang kita kirim,” jelas Sinung, usai rapat koordinasi bersama OPD terkait,Jumat (26/03/2021).
Dijelaskan bahwa saat ini, tim percepatan sedang fokus pada jangka pendek dengan pemenuhan sarana dan prasarana lokasi yang menjadi jujukan dan titik kunjung asesor dari UNESCO.
” Yang terpenting adalah memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang Ijen Geopark, ” tegasnya.
Ijen Geopark kata Sinung adalah model baru konsep percepatan pembangunan daerah dengan masuknya segenap OPD yang terdiri dari 14 kementerian sebagai pengampu. Maka diharapkan daerah-daerah yang memiliki potensi untuk menjadi kawasan Geopark Nasional menuju Unesco Global Geopark (UGG) mendapatkan percepatan pembangunan.









