Situbondo – mengintensifkan program pembinaan generasi muda dan pelajar melalui kegiatan upcara bendera yang rutin dilaksanakan setiap hari Senin di sekolah-sekolah.
Kegiatan yang dilaksaakan oleh Kapolres Situbondo, Pejabat Utama dan Kapolsek Jajaran ini bertujuan untuk menanamkan jiwa nasionalisme, patriotisme serta sikap patuh hukum peraturan perundangan-undangan dan juga sebagai penambah motiviasi belajar para siwa/siswi untuk menjadi insan muda yang cerdas, dan bertaqwa, serta bermanfaat bagi masyarakat bangsa dan negara.
Senin (15/7/2019) sekitar pukul 07.00 wib, Wakapolres Kompol Iswahab, SH mewakili Kapolres Situbondo menjadi pembina upacara di SMA Negeri 1 Situbondo
Dalam amanat upacaranya, Wakapolres Kompol Iswahab mengingatkan para siswa tentang pentingnya penggunaan media sosial yang cerdas dikarenakan maraknya ajaran ajaran radikalisme agama yang diunggah oleh orang-orang yang tidak dikenal melalui internet.
Wakapolres juga berharap para siswa menjaga kesatuan sesama pelajar agar tidak terjadi perselisihan dengan siswa lain dan mampu menjauhkan diri dari bahaya penyalahgunaan Narkoba.
Baca Juga :
- SDN Pakisan 5 Tlogosari Ukir Prestasi, Wakili Bondowoso Raih Penghargaan Adiwiyata Jatim 2025
- Aspirasi PPPK dan Honorer Mengalir, Golkar Bondowoso Gandeng DPR RI dan BKPSDM
- Dugaan Korupsi Hibah Ternak di Banyuwangi, JPKP Jatim Lapor ke Kejari
- Pansel Umumkan Hasil Asesmen JPTP Bondowoso, Semua Peserta Lanjut Tahapan Akhir
- Bupati Mantu ,Pendopo RBA Bondowoso Disulap Jadi Tempat Resepsi Pernikahan 179 Pasangan Isbat Nikah

Pada kesempatan itu juga Wakapolres memaparkan, Polri mengadakan program Polisi Peduli Sekolah yang terdiri dari beberapa kegiatan diantaranya, Pembangunan karakter siswa dengan hadirnya polisi menjadi pembina upacara, pembinaan polisi cilik di tingkat SD, Polisi sahabat anak untuk tingkat Paud/RA, Patroli keamanan sekolah, dan program safety riding untuk SMA/SMK/MA.
Kemudian menengok pada kasus kecalakaan lalu lintas, Wakapolres mengimbau kepada pelajar yang belum memiliki SIM sebaiknya tidak membawa kendaraan sendiri. Karena usia remaja belum bisa mengontrol emosi saat berkendara. “Ini, tidak hanya membahayakan diri sendiri tapi juga dapat membahayakan orang lain,” tegas Kapolres.
Ditambahkan, Wakapolres, Kompol Iswahab menyikapi banyak pengaruh buruk yang mengintai para remaja. Diharapkan kepada guru pembimbing agar lebih mengoptimalkan pengawasan terhadap para murid agar tak terjerumus kepada hal-hal yang dapat merugikan masa depan mereka.
Wakapolres juga mengingatkan pelajar untuk menjauhi bahaya penyalahgunaan narkoba, menggunakan internet untuk hal-hal positif, serta menjauhi paham-paham radikalisme dan terorisme.
Kepada para guru, Kompol Iswahab berpesan agar selalu meningkatkan kemampuan dalam membangun moral kepribadian para siswa. Yang terpenting adalah meningkatkan iman dan taqwa. (ans)







