Bondowoso – Pemerintah Kabupaten Bondowoso, melalui Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan menyelengarakan Pasar Murah Ramadhan di Alun-alun RBA Kironggo ,Rabu 22/05/2019.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 24 instansi dan pelaku Industri Kecil Menengah (IKM), dengan menyajikan aneka sembako, dan kebutuhan masyarakat lainnya selama dua hari sejak dibuka hari ini oleh Bupati Bondowoso ,KH.Salwa Arifin yang mengaku bahwa Pasar Murah Ramadhan sangat efektif menekan inflasi.
Dalam kesempatan tersebut tak lupa bupati mengajak masyarakat untuk bersikap wajar dalam mengkonsumsi barang-barang kebutuhan selama ramadhan hingga lebaran. Menurutnya Pemkab terus berupaya untuk memastikan harga kebutuhan pokok stabil.
Bupati Salwa Arifin, usai meninjau stand-stand Pasar Murah Ramadhan, mengakui bahwa memang untuk menstabilkan harga selain pasar murah ramadhan di jantung kota, Pemkab juga menggelar operasi pasar di tiga titik.
“Pemkab akan senantiasa berupaya memastikan harga kebutuhan pokok tetap stabil ,salah satunya yakni pasar murah ramadhan ini. Selain itu juga menggelar operasi pasar di beberapa titik ,” jelasnya.
Bupati mengaku , bahwa seperti biasa saat bulan ramadhan permintaan kebutuhan bahan pokok di masyarakat cenderung terus meningkat. Sehingga berdampak terhadap kenaikan harga.Kondisi inilah yang kemudian menjadi persoalan tidak mudah bagi sebagian masyarakat. Sehingga bisa membebani dan mengurangi daya beli masyarakat.
“Pasar murah ramadhan ini merupakan salah satu upaya pemda melalui Diskoperindag untuk memudahkan masyarakat mendapatkan kebutuhan bahan pokok dengan harga relatif terjangkau,” pungkasnya ,” ungkapnya.
Bupati menilai pasar Ramadhan sangat efektif sekali. Karena barang-barang yang dijual harganya murah atau terjangkau.
Bupati juga berharap keberadaan pasar murah ini benar-benar memberikan kesempatan kepada masyarakat Bondowoso, khususnya yang memiliki keterbatasan daya beli untuk dapat memenuhi berbagai kebutuhan di bulan ramadan hingga lebaran
Ditempat yang sama Suhartono, Kepala Bidang Perdagangan dan Usaha, Diskoperindag, mengatakan, bahwa harga dari setiap bahan pokok yang dijual dipastikan 50 persen lebih murah dari harga pasar. Para pembeli bisa membeli dengan sistem kupon. Yakni, setiap kupon seharga Rp 30ribu, bisa mendapatkan beras 2,5 kg, gula 1 kg, satu botol minyak kelapa, dan mie instan.
“Harganya ini disubsidi pemerintah daerah,” tegasnya.
Dijelakan bahwa pelaksanaan pasar murah ramadhan ini tetap dilaksanakan setiap tahun karena dinilai cukup efektif dalam menekan inflasi, yang sampai Rabu (22/5) berada di angka 0,4 persen. Diklaim, bahwa dengan angka tersebut maka daya beli masyarakat masih stabil. Yakni, baik barang maupun daya beli, ada.
“Tujuan utamanya menekan inflasi. Supaya harga-harga tidak meroket. Berarti bisa dikategorikan daya beli menurun atau memang tidak ada daya beli. Ini kita ukur untuk menekan itu dari produk-produk masyarakat, khususnya di ramadan ini pada posisi harga pangan,” pungkasnya.








