Bondowoso – Desa Sumbercanting di Kecamatan Wringin Kabupaten Bondowoso, memiliki potensi destinasi wisata berbasis alam. Nama Sumbercanting sendiri berasal dari aliran sumber yang ada di desa tersebut, konon air sumber tersebut hanya dapat memenuhi satu canting (gayung) sehingga muncul nama Sumber Canting.
Desa Sumbercanting memiliki letak yang cukup strategis dan memiliki akses yang mudah untuk dicapai, karena desanya memanjang di sisi kanan kiri jalan utama akses Bondowoso-Besuki, sehingga akses menuju desa tersebut mudah dilalui baik menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Kawasan alam di sana terutama disisi kanan atau kiri jalur utama Bondowoso-Besuki berkelok-kelok dengan tebing-tebing cantik dan ladang teras siring yang memanjakan mata, sehingga sangat memungkinkan untuk dikembangkan menjadi kawasan ekowisata.
Dengan kondisi bentang alam yang menarik dan aksesibilitas yang memudahkan wisatawan mengunjunginya, beragam potensi wisata di Desa Sumbercanting seperti Potre Koning, air terjun, Goa Mustajab dan Puncak Scorpio dapat dikembangkan sebagai ekowisata. Ekowisata menurut The Ecotourism Society (1990) adalah suatu bentuk perjalanan wisata ke area alami yang dilakukan dengan tujuan mengkonservasi lingkungan dan melestarikan kehidupan dan kesejahteraan penduduk setempat.
Desa Sumbercanting sangat memungkinkan untuk dikembangkan menjadi desa dengan ekowisata melalui pembangunan berbasis kerakyatan (commnnity based). Selain kondisi alam dan aksesbilitasnya yang baik, Desa Sumbercanting juga memiliki khasanah budaya yang kaya. Masyarakat Desa Sumbercanting masih menjaga dengan baik nilai-nilai kultural di sana termasuk di dalamnya terdapat berbagai kesenian tradisi, makanan lokal, bahkan legenda yang berasal dari tradisi lisan.
Dalam rangka mendorong dan memberi dukungan, serta sumbangan pemikiran dan tenaga, sejak tahun 2017 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Jember melalui skema penerjunan mahasiswa KKN dan Tim Pengabdian Dosen Universitas Jember ikut dalam pengembangan dan pembangunan Desa Sumbercanting terutama dalam memanfaatkan potensi wisata alamnya demi kesejahteraan masyarakat desa. Puncaknya adalah diselenggarakan acara Launching Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Laskar Arak-arak di Wisata Alam Potre Koning, pada hari Minggu 24 Februari 2019.
Acara launching dibuka dengan sambutan dari Kepala Desa Sumbercanting, yaitu Ibu Nur Hasanah. Kades Sumbercanting mengatakan ,” Kami selalu siap mengembangkan potensi desa, dan berterimakasih atas bantuan mahasiswa dan dosen UNEJ yang telah melakukan pengabdian melalui skema KKN Mahasiswa maupun Pengabdian Dosen,” jelasnya.
Acara launching ini juga dimeriahkan dengan musik tradisi tong tong dan elektone. dengan sambutan dari Sambutan dari pihak Perhutani sebagai pemilik lahan Potre Koning, yaitu Bapak Asisten Perkebunan (Asper). Bapak Asper mengingatkan tentang perlunya memperhatikan keamanan dan kenyamanan wisatawan yang menikmati keindahan alam di Potre Koning. Perhutani sangat mendukung desa-desa yang mengembangkan potensi wisatanya terutama yang merupakan lahan Perhutani.
Pada momen terakhir, Sekretaris LP2M UNEJ Bapak Anwar memberikan sambutan sekaligus me-launching Pokdarwis Laskar Arak-arak sebagai operator Wisata Alam Potre Koning & Goa Mustajab, dengan memakaian secara simbolik kaos seragam Pokdarwis yang digagas oleh Tim Pengabdian Dosen UNEJ. Pak Anwar memberikan dorongan semangat pada mahasiswa KKN UNEJ bahwa KKN (Kuliah Kerja Nyata) adalah scientific adventure, ” Petualangan ilmiah yang bertujuan untuk memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan kesejahteraan desa. Selama KKN 45 hari mengabdi di desa, mahasiswa KKN di desa Ampelan, Bukor, Glingseran dan Sumbercanting (AMBUGLINTING),” ungkapnya.
Lanjutnya , ada yang mendapatkan asesmen setiap seminggu sekali (Persuli) oleh DPL yaitu Bapak Edy Hariyadi dan juga inspeksi mendadak (sidak) oleh Bapak Dr. Ali Badrudin selaku Koordinator Pusat (Korpus) KKN LP2M (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) Universitas Jember.







