Beranda Ekonomi & Teknologi 80 Peserta ikuti Pelatihan Institusional BLK

80 Peserta ikuti Pelatihan Institusional BLK

IMG-20250408-WA0090

 

Situbondo – Unit Pelayanan Teknis (UPT) Balai Latihan Kerja (BLK) kabupaten Situbondo menggelar pelatihan kejuruan Institusional BLK.

Peserta pelatihan instusional BLK tersebut yang dimulai akhir bulan Februari dan awal bulan Maret ini akan mengikuti 5 paket pelatihan berbasis kompetensi.

Dan kejuruan itu terdiri dari kejuruan las/ SMAW 3G sebanyak 16 orang untuk 1 paket.
Kejuruan komputer sebanyak 2 paket dengan jumlah peserta 32 orang (2 kelas), kejuruan tata kecantikan/rambut 16 orang 1 kelas dan kejuruan otomotif 16 peserta 1 kelas.
Senin,(22/03/2021)

Mohamad Amrozy selaku Kasubag TU BLK menjelaskan disamping pelatihan instusional yang dilaksanakan di internal BLK, juga ada pelatihan yang bersifat MTU (Mobil Training Unit) yang dilaksanakan diluar BLK Yakni di desa-desa di wilayah kerja BLK Situbondo.” jelas Amrozy.

Amrozy menambahkan kejuruan yang kita miliki ini adalah kejuruan yang kita jual ke masyarakat, artinya masyarakat ini butuhnya apa dan minta dilatih apa.” beber Amrozy saat didampingi Kasi pengembangan dan pemasaran BLK, Mianto.
Adapun kegiatan kejuruan-kejuruan di BLK ini di handle oleh 2 anggaran yakni anggaran dari Provinsi berupa APBD dan satu lagi dari anggaran APBN Pusat, kebetulan pelaksanaan kegiatan institusional ini anggarannya ada di pusat, nah dari pelatihan ini setelah peserta yang dinyatakan lulus ikut pelatihan dan kita masih mengembang kan kompetensinya, jadi masih di uji lagi terkait dengan kompetensinya.” imbuhnya.

Tidak hanya itu yang di sampaikan oleh Amrozy, dari 16 peserta per kelasnya sesuai standart ILO per kelasnya 16 siswa mereka jelas mendapatkan sertifikat pelatihan, namun apakah setelah mendapat sertifikat pelatihan sudah kompeten? itu belum tentu? akhirnya kita mengajukan ke Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk dilakukan uji kompetensi, jadi peserta pelatihan di uji lagi oleh pihak ketiga yaitu Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sesuai dengan kejuruannya.,” imbuhnya. Dari 16 peserta setelah diuji kompetensinya belum tentu 16 peserta tersebut kompeten, dari 16 peserta hanya ada yang lulus 5 orang saja, jadi yang kualifight ya yang lolos saja.” bebernya.

Jadi yang mendapat sertifikat nasional dari pusat BNSP hanya yang lolos saja
BLK ini hanya melatih memberikan skill kepada masyarakat Situbondo khusus nya, kita mencetak tenaga-tenaga yang punya keahlian bisa bersaing dengan daerah lain, menurutnya untuk mengubah pola pikir (mindset) peserta pelatihan, imbas dari sebuah industri itu paling tidak memprioritaskan tenaga dari sekitarnya, orientasinya harus benar-benar diniati untuk menimba ilmu, yang mahal itu ilmunya.”urai Amrozy
Kita mencetak tenaga-tenaga yang punya kemampuan keahlian yang bisa bersaing dengan daerah lain. Jumlah angkatan kerja dari tahun ketahun meningkat, sedangkan lapangan kerja gak ada, ditambah lagi dampaknya covid 19 pemutusan hubungan kerja (PHK) dan katyawan yang dirumahkan juga akan menjadi beban juga. Mudah-mudahan dikepemimpinan Bung Karna ini bisa membuka kran selebar-lebarnya untuk investor masuk ke Situbondo, dari imbas sebuah industri paling tidak akan memprioritas kan warga lokal, ekonomi juga akan berkembang, jadi peserta pelatihan yang menimba ilmu di BLK bener-bener dimanfaatkan keahliannya hasil dari ikut pelatihan.” pungkasnya.

Untuk diketahui, para peserta yang akan mengikuti pelatihan akan dibekali dengan praktik 80% dan teori 20%. Untuk meningkatkan kompetensi pencaker sesuai bidang keahlian masing-masing, dan memperbaiki skill pencari kerja. (ans)

1744129950993