BONDOWOSO – Guna menjawab tantangan global, 5 Dosen KBK Kimia Anorganik, Departemen Kimia, Universitas Negeri Malang (UM) menggali potensi daerah dengan melakukan penelitian mineral bersama Mitra Industri pada salah satu Desa di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Rabu 25/10/2023.
Kegiatan ini dilakukan untuk mencari potensi mineral sebagai bahan ramah lingkungan yang lebih jauh akan memberikan kontribusi pada capain indicator SDGs seperti SDGs 3, 7, 8,9, 13, dan 15. Pasalnya salah satu tantangan global yang akan berdampak signifikan adalah perubahan iklim serta respon kebijakannya turut menjadi tantangan global. Respon kebijakan mitigasi dan adaptasi oleh negara maju terhadap perubahan iklim akan berdampak bagi banyak negara berkembang khususnya.
Lima dosen tersebut diantaranya Dr. rer. nat Ubed Sonai Fahruddin Arrozi, Nani Farida, Ph.D,
Husni Wahyu Wijaya, Ph.D., Meyga Evi Ferama Sari, M.Si. dan Danar, M.Sc.
“Kami secara keilmuan kimia, mineral yang ada di daerah ini berpotensi dikembangkan sebagai material berpori sehingga bahan galian yang ada ini bisa dinaikkan nilai ekonominya” jelas Dr. rer. nat Ubed Sonai Fahruddin Arrozi.
Pria yang mengawali pendidikan di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo hingga SMA ini juga mengatakan bahwa untuk bahan galian yang sedang ditekuni ini terutama dalam bidang material berpori. Material berpori banyak ragamnya seperti keluarga zeolit, metal organic frameworks (MOF), keluarga carbon, dan lainnya. Kajian awal kami menunjukkan bahwa material yang ada, atau mineral yang terkandung potensi yang cukup besar digunakan sebagai material berpori.

“Kalau kita lanjutkan pengembangannya akan berpotensi pada berbagai aplikasi di industri, ini baik sekali untuk dilakukan karena kalau kita bisa mengeksplorasi dengan baik tanpa mengurangi rasa hormat kita terhadap lingkungan tentunya dan masyarakat akan bisa merasakan manfaatnya,”paparnya.

Pria jebolan Technische Universitat Dresden Jerman ini juga menegaskan bahwa dengan lahan yang sangat memiliki potensi ini multiple effect-nya akan banyak menyerap tenaga kerja perekonomian akan mulai bangkit merupakan hal yang sangat positif.
“Tentu saja dengan garis-garis normal lingkungan yang sudah ada, karena memang tidak gampang sebab selalu identik dengan kehati-hatian ,” ungkapnya.
Ia menilai bahwa material yang ada di sini di Desa Leprak punya potensi karena material berpori bisa bermanfaat untuk penjernihan air hingga sebagai katalis.
“Dalam proses tersebut tergantung, katalis banyak sekali manfaatnya, misalnya ada proses katalisis cracking dari minyak bumi dijadikan bensin,” tegasnya.
Kedatangan para pakar Kimia Anorganik, UM, ke pertambangan ini dapat memberi arah pengolahan bahan agar mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi melalui pendekatan ilmiah keilmuan dan merintis pengembangan Kerjasama yang saling sinergi, menguntungkan, dan berkelanjutan antara mita industri dan Universitas Negeri Malang.
