BONDOWOSO – Culture site yang masuk Ijen Geopark salah satunya adalah Gua Bhuta Di Bondowoso ada dua situs Gua Butha yaitu Gua Butha yang terletak di Desa Jirek Mas, Kecamatan Cermee, dan di Sumber Canting Desa Sukorejo Kecamatan Sumberwringin ,Bondowoso, Jawa Timur.
Konon struktur Gua Butha di Cermee merupakan gua pertapaan pada akhir zaman Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-13 hingga ke-14.
Dinamakan Gua Butha karena memiliki arti raksasa dalam Bahasa Madura. Situs ini berupa cerukan pada tebing batu.
Uniknya relief berbentuk raksasa berupa wajah dengan mata terbuka lebar, gigi bertaring, dan tangan berkuku tajam.
Kemudian juga pada sisi barat gua terdapat beberapa relief yang merupakan bagian dari relief induk. Yaitu berupa relief kuncup bunga teratai, yang dipercaya merupakan lambang Agama Bhuda.
Selain itu ada juga relief Budha bermeditasi, kepala manusia dengan surya, petapa, dan beberapa binatang yang biasa digunakan dalam kegiatan ritual keagamaan.

“Gua Butha ini memang sudah lama ada. Jalan menuju ke Gua Butha ini dulunya penuh semak belukar. Alhamdulillah sekarang mulai dibuatkan jalan setapak agar pengunjung sampai ke lokasi,”ungkap masyarakat setempat yang enggan disebut namanya.
Jalan setapak menuju Gua Butha memang cukup curam. Trek naik turun dengan tanah basah membuat pengunjung harus ekstra waspada kalau musim penghujan.
Beberapa warga lokal atau anggota dari kelompok sadar wisata (pokdarwis) dapat mengantarkan pengunjung ke lokasi.
Relief gua ini dipahat pada sebuah bukit berorientasi ke arah timur. Berbatasan langsung dengan tebing di sebelah utara, jurang di arah timur, hutan di arah selatan, dan hutan di arah barat. Relief Gua Butha berada di lokasi tanah milik Perhutani.
Situs ini terletak di daratan tinggi yang merupakan bagian dari Pegunungan Hyang, tepatnya berada di sebelah barat laut Gunung Kendeng. Kondisi lingkungan di sekitar Gua Butha merupakan daerah yang kering dan tandus. Namun, di area tersebut terdapat sumber air kecil yang menurut kepercayaan masyarakat setempat tidak pernah kering.
Disebut Gua Butha karena pada gua tersebut terdapat relief kepala yang dipahat pada tebing bagian selatan. Digambarkan menyeramkan dengan sorot mata yang mengarah pada bingkai yang terletak di bawahnya.
Pada bagian atas kepala kala terdapat ukiran yang menggambarkan rambut ikal.
Tulang pipi terlihat menonjol mengapit batang hidungnya. Bagian bibirnya menyeringai dengan dua buah taring yang keluar dari rahang atasnya, yang menampilkan enam buah gigi.
Ukuran kepala memiliki lebar sekira 134,5 sentimeter dan tinggi 160 sentimeter. Secara keseluruhan relief tersebut tampak tidak simetris. Bagian kanan lebih besar dari bagian kiri.