Bondowoso – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyerahkan 78 unit rumah relokasi pasca banjir bandang Ijen, kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM),Kamis 21/09/2023.
Dikatakan bahwa , pada saat banjir bandang menerpa kawasan Ijen pada tahun 2020 silam, Pemerintah telah mengajukan permohonan bantuan Relokasi rumah, akan tetapi, setelah dua tahun baru didisposisi.
Menurutnya lambannya disposisi tersebut karena terkendala akibat Covid- 19.
“Waktu itu proses pengajuan ke BNPB memang sudah berjalan, kemudian waktu banjir bandang kedua tahun 2023 kemarin sudah proses pembangunan sudah berjalan, dan saat ini 78 rumah,sudah bisa ditempati,” ungkapnya.
Piihaknya meminta progres pembangunan harus diselesaikan dengan baik dan tepat guna.
Khofifah tidak memungkiri, jika masih ada pembangunan relokasi rumah yang masih belum selsai, maka dari itu Ia meminta kepada seluruh Stakeholder terkait secepatnya menyelesaikan.

“Sebagian masih harus diselesaikan. Saya minta di cek semuanya,” tegasnya
.Usai meresmikan Gubernur sempat mengabadikan beberapa momen bersama warga .Senyum bahagia ini tampak dari Toyana (62) dan Siti (57) (swipe) asal desa Kalisat yang rumahnya terdampak.banjir
bandang gunung Raung tahun 2020 dan 2023.
Hari ini mereka dapat menempati rumah baru relokasi bersama 78 KK lainnya.
“Semoga hunian baru ini aman, nyaman dan tenang serta rejekinya melimpah. Amin,” harapnya.
Gubernur juga menyampaikan terimakasih kepada BNPB, PTPN XII, Pemkab Bondowoso, BPBD, Camat, Kades dan semua
relawan.
Ditempat yang sama, Bupati Bondowoso,KH. Salwa Arifin mengatakan bahwa relokasi rumah dan pemulihan sarana prasarana merupakan langkah tepat dalam membantu warga Kecamatan Ijen.
Bupati memgatakan proyek ini tidak akan terlaksana tanpa dukungan kuat dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Pusat.
“Kami berkomitmen bahwa relokasi rumah ini bukan hanya pembangunan fisik semata, tetapi juga pembangunan sosial, psikologis yang akan membantu masyarakat Ijen kembali pulih,” kata bupati.