FeaturedPolitik & Pemerintahan

Mengenal Sejarah Inovasi Tape Manis yang Kini Raih Penghargaan

Screenshot_2023-05-06-20-08-21-32_c0d35d5c8ea536686f7fb1c9f2f8f274

Mengenal Sejarah Inovasi Tape Manis yang Kini Raih Penghargaan

BONDOWOSO – Mengenal lebih dekat Inovasi Tape Manis yang mendapatkan penghargaan katagori pembagunan sosial berkelanjutan.

png_20230328_031444_0000
png_20230328_032106_0000
png_20230328_035416_0000
png_20230328_040107_0000
png_20230328_002316_0000

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso melaunching gerakan tanggap dan peduli masyarakat miskin atau disingkat dengan nama ‘Tape Manis’, Selasa (17/12/2019) di Wisma Wakil Bupati.

iklan dalam

Gerakan tersebut merupakan upaya Pemkab Bondowoso mengcover masyarakat miskin yang belum tercover dalam jaminan kesehatan hingga pendidikan. Serta untuk menurunkan angka kemisikian yang ditargetkan mencapai 1 digit di akhir era kepemimpinan KH Salwa Arifin dan H Irwan Bachtiar Rahmat.

Menurut Wakil Bupati (Wabup) Bondowoso, Irwan Bachtiar Rahmat, Gerakan Tape Manis yang diinisiasi oleh Pemkab dan Kolaborasi Masyarakat dan Pelayanan untuk Kesejahteraan (KOMPAK) Australia ini, sudah terintegrasi dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), yakni, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) serta Dinas Kesehatan (Dinkes).

“Dengan Gerakan ini, masyarakat Bondowoso hanya perlu menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di posko Tape Manis yang ada di kantor Desa, Kecamatan ataupun langsung di Wisma Wabup ini,” jelasnya, usai launching Gerakan TAPE MANIS kala itu.

Ia yang juga sebagai Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Bondowoso ini, mengatakan bahwa identitas diri masih harus diperiksa terlebih dahulu apakah termasuk masyarakat miskin atau tidak.

“Untuk verifikasi data, kita menggunakan aplikasi dan geogle earth. Dengan memasukkan Nomor Induk KTP (NIK) ke aplikasi, sudah keliatan bagaimana kondisi rumah dan lain sebagainya. Bohongpun pasti ketahuan,” ungkapnya.

Untuk pembiayaan penanganan masyarakat miskin melalui Gerakan Tape Manis ini, ditegaskan Irwan, tidak sepeserpun berasal dari dana APBD. Melainkan, menggunakan dana CSR, Basnaz dan dari dana Bondowoso bersedekah.
Kini inovasi tersebut diakui keberadaanya secara Nasional yinggal bagaiman merawatnya.

png_20230826_231331_0000
1_20230902_093046_0000
1_20230902_113303_0000
2_20230902_140759_0001
1_20230902_124059_0000
1_20230906_204843_0000
1_20230906_214106_0000
1_20230907_080107_0000
1_20230907_073136_0000
1_20230907_123726_0000
1_20230907_175640_0000
1_20230907_210905_0000
Biru Putih Modern Hiking Sampul Majalah_20230908_094730_0000
Abu-abu Hitam Modern Budaya Indonesia Sampul Majalah_20230908_104158_0000
1_20230912_213306_0000
1_20230912_223829_0000
1_20230913_172900_0000
Oranye Gradasi Minimalis Seminar Bisnis Poster_20230913_212856_0000
1_20230913_223156_0000
Red and White Modern Strategies For Customer Loyalty Webinar Event Poster_20230915_145501_0000
Salinan dari Red and White Modern Strategies For Customer Loyalty Webinar Event Poster_20230915_154041_0000

Related posts

14 Kelompok Tani Terima Bantuan Secara Simbolis Alsitan dari Kementerian Pertanian

Peringati HUT RI ke 76,Simbolis Bupati Bondowoso Serahkan Penghargaan Satyalancana Karya dan Remisi

Panarukan Ranking 3 Covid-19, Kepala Puskesmas: Semoga Vaksin Bisa Kurangi Angka Resiko

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih