Bondowoso – Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Bondowoso, Hendri Widotono, mengatakan bahwa pihaknya sangat mendukung langkah kreatif dalam memanfaatkan lahan non produktif dengan pola pengairan hemat air di Bumi Kironggo.
Hal tersebut disampaikan Hendri saat melakukan petik buah Melon ,di Kademangan Kecamatan Bondowoso, Kabupaten Bondowoso,Jawa Timur , Jum’at 25/08/2023.
Menurutnya hal ini dapat memicu perkembangan yang signifikan dalam sektor agrikultur. Selain itu, juga membuka pintu bagi pertumbuhan Agro Eduwisata yang berpotensi besar.Dari lahan non produktif disulap menjadi pertanian berkelanjutan.
“Kami sangat bersemangat melihat dampak positif dari program pemanfaatan lahan non produktif dengan pola pengairan hemat air di wilayah kami. Ini adalah langkah maju yang sejalan dengan visi kami untuk mengembangkan Agro Eduwisata di Bondowoso,”ungkapnya.
Pria yang juga menjabat sebagai PLT Kepala BKPSDM ini menyampaikan bahwa melalui penggunaan teknologi irigasi tetes yang hemat air dan pendekatan berkelanjutan dalam pertanian, dapat menciptakan lingkungan yang ideal untuk beragroeduwisata.
“Dengan demikian, kami dapat memberikan pengalaman belajar yang unik kepada masyarakat lokal dan wisatawan, sekaligus mengedukasi mereka tentang pertanian modern yang ramah lingkungan,”tegasnya.
Pendekatan berkelanjutan dalam pertanian ini kata Hendri , juga telah memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi warga petani setempat.

Sementara itu Ketua Komunitas Agro Farm Bondowoso, Moh. Samsul Arifin, menyampaikan bahwa peran penting program ini dalam mendukung ekonomi warga petani.
“Program pemanfaatan lahan non produktif ini telah mengubah paradigma pertanian di Bondowoso. Kami telah berhasil mengubah lahan-lahan yang sebelumnya tidak produktif menjadi lahan yang subur, menghasilkan berbagai jenis produk pertanian. Ini telah membantu warga petani kami untuk meningkatkan pendapatan mereka secara signifikan,”imbuhnya
Selain itu, kata dia ,hal ini membuka pintu bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dekat kehidupan di pedesaan dan berpartisipasi dalam kegiatan pertanian.
“Ini adalah kemenangan ganda pertanian yang berkelanjutan dan pertumbuhan ekonomi yang inklusif,”ungkapnya.
Dikatakan bahwa penerapan teknologi pertanian modern dan pendekatan berbasis komunitas di Bondowoso bukan hanya memajukan sektor pertanian saja ,namun juga menciptakan peluang baru dalam sektor wisata, memperkaya pengetahuan masyarakat tentang pertanian berkelanjutan, dan memberdayakan warga petani.
“Harapannya adalah bahwa upaya ini dapat dijadikan contoh inspiratif bagi daerah-daerah lain yang ingin mengembangkan pertanian berkelanjutan dan agroeduwisata,”
paparnya.
Dijelaskan bahwa ,dalam upaya mendukung program pemanfaatan lahan non produktif dan pengembangan Agro Eduwisata ini, PT. Benih Citra Asia Jember, sebuah perusahaan benih anak negeri, memberikan dukungannya. Marketing Area Jember Bondowoso.
PT. Benih Citra Asia Jember, Cepi, menyatakan, bahwa pihaknya sangat bangga bisa berkolaborasi dengan Komunitas Agro Farm Bondowoso dalam mengubah Bondowoso menjadi contoh keberhasilan pertanian berkelanjutan di Indonesia.
“Kami akan terus mendukung program-program seperti ini yang membawa manfaat besar bagi petani Indonesia,”pungkasnya.