Bondowoso – Beras organik di Desa Lombok Kulon ini mendapat sertifikasi organik dari Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (Lessos). Sehingga tidak salah jika desa ini ditetapkan sebagai Desa Wisata Organik.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan(DPKP) Kabupaten Bondowoso ,Hendri Wodotono ditanya terkait keberadaan produksi beras organik menyampaikan bahwa bahwa produksi beras organik di desa Lombok Kulon ,Wonosari tetap berjalan.
“Beras organik di Lombok Kulon itu masih tetap ,namun produksinya dibanding permintaan masih kekurangan, karena input permintaannya terlalu besar kita kembangkan di desa Sulek lagi,”ungkapnya,Senin 26/06/2023 usai mengikuti launching Gerakan Pangan Murah di Alun-alun RBA Kirongg
Dikatakan bahwa permintaan beras organik telalu banyak baik itu dari Kalimantan dan kota-kota lainnya.

“Belum bisa ekspor karena permintaan dari dalam negeri saja sudah banyak,maka dari itu selain di Lombok Kulon kita kembangkan juga di Desa Sulek,”ungkapnya.
Untuk memenuhi permintaan dialokasikan dari desa Lombok Kulon terlebih dahulu kekurangannya baru dari desa Sulek.
Beras organik asal Gapoktan Al Barokah Bondowoso tersebut menurut rencana awal akan diekspor ke negara Belgia, Hungaria, dan Jepang.
Namun sampai saat ini hanya bisa memenuhi permintaan beberapa pulau di luar Jawa seperti Kalimantan.Beras organik yang sudah dipasrkan itu terdiri atas beras organik merah, hitam, dan putih.
160 Hektare lahan pertanian organik di Kabupaten Bondowoso telah mengantongi sertifikat. Bahkan 20 hektare di antaranya bersertifikasi internasional.
Untuk diketahui Pendamping pengembangan klaster beras organik Lombok Kulon,adalah Prof Dr Ir Indah Prihartini MP dimulai sejak 2012.