Bondowoso – Fraksi Amanat Golkar juga meminta penjelasan tentang kekosongan Jabatan Pimpinan Pratama (JPT) dalam rapat paripurna pandangan umum fraksi terhadap Raperda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2022 di Graha Paripurna DPRD Bondowoso,Kamis 22/06/2023.
Juru bicara Fraksi Amanat Golkar Yondrik mengatakan perlunya segera Ditetapkannya Kepala Inspektorat Kabupaten Bondowoso.
“Inspektorat kabupaten merupakan lembaga dengan fungsi sebagai
Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP). Pengawasan intern
ini dilakukan mulai dari proses audit, reviu, evaluasi, pemantauan,
dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas,”jelasnya.
Menurutnya fungsi organisasi dalam rangka memberikan keyakinan yang
memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan
indikator yang telah ditetapkan.
Hal ini sejalan dengan fungsi dan peran APIP.

” Yaitu melakukan
pembinaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan
mendorong peningkatan efektivitas manajemen risiko (risk management), pengendalian (control) dan tata kelola (governance) organisasi sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah,”paparanya.
Ditegaskan bahwa dengan peran strategis yang diembannya, maka kosongnya Pimpinan Inspektorat Kabupaten Bondowoso dapat menyebabkan ketimpangan dalam roda pemerintahan.
“Untuk itu Fraksi Amanat
Golkar DPRD Kabupaten Bondowoso menyerukan kepada Saudara Bupati untuk sesegera mungkin mengisi kekosongan tersebut sebelum berakhir masa jabatan Bupati termasuk
pimpinan OPD lainnya yang belum definitif,”harapnya.
Selain itu Fraksi Amanat
Golkar meminta kepada Dinas Pendidikan agar menghapus kegiatan wisuda tingkat PAUD hingga SMP.
“Hal ini dimaksudkan agar Tidak Membebani Orang Tua
Polemik wisuda untuk siswa tingkat PAUD hingga SMP semakin
memanas. Lantaran banyak orang tua yang mengeluh karena
adanya biaya yang besar,”ungkapnya.
Dikatakan bahwa di sosial media marak postingan bernada desakan penghapusan wisuda siswa TK-SMP. Wisuda untuk lulus kuliah saja.
Menanggapi hal tersebut Fraksi Amanat Golkar mengusulkan agar
kegiatan tersebut tidak membebani orang tua, maka acara perpisahan atau pelepasan siswa dibuat sederhana saja tapi berkesan. Fraksi Amanat Golkar juga mendorong dinas
Pendidikan memberikan surat edaran terkait rambu-rambu pelaksanaan wisuda (pelepasan siswa yang sudah lulus).