Ekonomi & TeknologiFeaturedPariwisata & BudayaPolitik & Pemerintahan

Banyuwangi Gelar Festival Cokelat ini Harapan Bupati Ipuk

Screenshot_2023-05-06-20-08-21-32_c0d35d5c8ea536686f7fb1c9f2f8f274

Banyuwangi – Kabupaten Banyuwangi menggelar Festival Cokelat yang menyuguhkan serba-serbi dunia kakao-cokelat, digelar di Doesoen Kakao di kawasan Perkebunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII Kendenglembu, Kecamatan Glenmore, Sabtu-Minggu 11-12 Maret 2023.

Pada festival tersebut pengunjung terlihat menikmati berbagai sajian kulinerberbahan dasar coklat, sekaligus berwisata Doesoen Kakao Glenmore.

png_20230328_031444_0000
png_20230328_032106_0000
png_20230328_035416_0000
png_20230328_040107_0000
png_20230328_002316_0000

Festival ini juga diramaikan bermacam suguhan dan atraksi, mulai lomba lari Kakao Run, lomba gebyar Tari Barong, pertunjukan paralayang, hingga lomba kuliner olahan cokelat yang ikuti oleh 35 usaha mikro kecil menengah dan instansi.

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, Festival Kakao Banyuwangi merupakan salah satu festival yang ditunggu-tunggu masyarakat dari serangkaian Banyuwangi Festival (B-Fest). Ia mnuturkan Festival Cokelat Banyuwangi tak bisa digelar secara biasa-biasa saja, karena masyarakat membutuhkan suguhan-suguhan baru yang unik agar selalu tertarik datang setiap tahun.

“Festival harus punya nilai lebih. Tidak hanya mempromosikan cokelat saja, tapi juga mengembangkan potensi yang ada seperti usaha kecil produksi pengolahan cokelat milik masyarakat yang ditampilkan dalam festival ini,” kata Ipuk, Minggu (13/3/2023).

Ia berharap, festival ini akan terus menguatkan posisi Banyuwangi sebagai salah satu daerah penghasilan kakao terbaik di dunia.

Perkebunan kakao di Banyuwangi salah satunya menghasilkan kakao edel (Fine cocoa), salah satu varian kakao terbaik dan termahal di dunia.

Perkebunan kakao di Banyuwangi telah mengekspor kakao jenis itu ke berbagai negara di Eropa, seperti Swiss dan Belanda. Di Jawa Timur, kakao jenis ini hanya bisa ditemukan di Banyuwangi.

Dalam festival itu, Ipuk mendatangi satu demi satu stan yang memamerkan hasil olahan cokelat. Mereka berlomba untuk menyajikan kuliner terbaik.

iklan dalam

Oleh mereka, cokelat-cokelat diolah menjadi aneka makanan-minuman. Seperti permen, puding, kue basah, kue kering, milkshake, kolak, hingga mie goreng dengan tambahan bumbu cokelat.

Farhan Gymnastiar, salah satu peserta lomba olahan cokelat, menyajikan berbagai kue kering dan basah. Kue-kue itu merupakan hasil produksi usaha yang ia geluti. Bahan cokelat didapat dari perkebunan kakao di Banyuwangi.

“Yang beli kebanyakan anak-anak muda. Seperti moment Valentine bulan lalu, banyak yang beli untuk hadiah,” kata Farhan.

Kue cokelat buatan Farhan dijual dengan harga bervariasi mulai Rp 20.000 per kemasan. Harga bergantung jenis kue dan ukuran kemasan.

Direktur PTPN XII Peni Siwi menambakan, Festival Cokelat Glenmore merupakan pagelaran pesta rakyat. Festival ini hasil kolaborasi yang melibatkan Pemkab Banyuwangi, PTPN, dan masyarakat.

Peni memastikan PTPN akan mendukung program pengembangan wisata yang digagas pemerintah daerah.

“Apa saja yang bisa digali dari PTPN XII untuk membangkitkan pariwisata di Banyuwangi, kami siap mendukung. Ini untuk menumbuhkan ekonomi dan UMKM,” kata Peni, dalam kesempatan yang sama.

Ia berharap, Festival Cokelat Banyuwangi yang digelar setiap tahun akan turut memajukan agrowisata di Banyuwangi.

Dalam kesempatan itu, juga dirilis paket wisata Glenbaru (Glenmore – Kalibaru). Trip yang menjual wisata yang ada di Kecamatan Glenmore dan Kalibaru. Pada masa penjajahan Belanda, lokasi ini adalah tempat favorit Belanda untuk bersantai sembari menikmati alamnya yang indah dan menyeruput coklat hangat dengan panorama Gunung Raung.

Para pengunjung akan diajak mengeksplorasi kebun kakao, menilik proses pengolahan biji kakao hingga menjadi cokelat, dan mencicip aneka produk hasil olahannya. Swkaligus juga mengelilingi kebun kopi yang terkenal di sana.

Doesoen Kakao yang dikelola PTPN XII memiliki luas lahan perkebunan sekitar 223 hektare untuk tanaman kakao edel. Produksinya tiap bulan sekitar 1-2 ton. Kakao diproses menjadi tiga kriteria dengan tingkatan mutu berbeda.

Mayoritas kakao dikirim ke luar negeri. Sebagian lagi dijual untuk memenuhi kebutuhan industri hilir di pasar dalam negeri.

png_20230826_231331_0000
1_20230902_093046_0000
1_20230902_113303_0000
2_20230902_140759_0001
1_20230902_124059_0000
1_20230906_204843_0000
1_20230906_214106_0000
1_20230907_080107_0000
1_20230907_073136_0000
1_20230907_123726_0000
1_20230907_175640_0000
1_20230907_210905_0000
Biru Putih Modern Hiking Sampul Majalah_20230908_094730_0000
Abu-abu Hitam Modern Budaya Indonesia Sampul Majalah_20230908_104158_0000
1_20230912_213306_0000
1_20230912_223829_0000
1_20230913_172900_0000
Oranye Gradasi Minimalis Seminar Bisnis Poster_20230913_212856_0000
1_20230913_223156_0000
Red and White Modern Strategies For Customer Loyalty Webinar Event Poster_20230915_145501_0000
Salinan dari Red and White Modern Strategies For Customer Loyalty Webinar Event Poster_20230915_154041_0000

Related posts

75 Ibu – ibu Ikuti Bimtek Menejemen Usaha Perikanan di Asembagus

PENGAMBILAN SUMPAH/ JANJI PENGAWAS TPS DAN RAPAT KERJA TEKNIS SE-KECAMATAN BESUKI

Puskesmas Licin Siap Tangani Caleg Depresi Akibat Kalah Pemilu

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih