Banyuwangi – petugas Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kabupaten Banyuwangi sekira 651 orang resmi dilantik.
Mereka telah dinyatakan terpilih sebagai bagian dari penyelenggara Pemilu 2024.
Prosesi pengambilan sumpah dan janji berlangsung di Taman Blambangan, Selasa (24/1/2023).
Ratusan anggota PPS yang dilantik, kompak mengenakan pakaian adat khas Suku Osing.
Anggota PPS laki-laki mengenakan setelan baju adat hitam-hitam lengkap dengan udeng (penutup kepala). Serta kebaya hitam dipadu dengan kain batik untuk perempuan.
Komisioner KPU Banyuwangi, Dian Purnawan menuturkan, pelantikan mengenakan pakaian adat ini merupakan instruksi KPU RI.

Selain pakaian, KPU di daerah juga diwajibkan memilih tempat ikonik yang menunjukkan identitas suatu daerah. KPU Banyuwangi sendiri memilih Taman Blambangan untuk menampung seluruh peserta pelantikan anggota PPS.
“Kami ingin menunjukkan adat Banyuwangi kepada masyarakat luas, khususnya untuk KPU RI. Karena pimpinan kami menginstruksikan untuk prosesi pelantikan dilakukan di tempat ikonik serta menunjukkan adat budaya yang dimiliki masing-masing daerah,” jelasnya.
Dian menyebut, dari 651 anggota PPS yang dilantik. Mereka akan ditempatkan di 217 desa/kelurahan yang ada di Banyuwangi. Per desa diisi 3 anggota PPS.
Pasca dilantik, tugas pertama bagi anggota PPS adalah berkoordinasi dengan pemerintah desa.
Diantaranya seperti berkoordinasi kantor sekretariat. Selanjutnya merekrut 1 orang sekretaris dan 2 staf kesekretariatan.
“Tentu ini perlu dukungan dari pemerintah desa dan itu perlu dikoordinasikan,” ujarnya.
Kemudian, masih Dian, pada tanggal 26 Januari mendatang, anggota PPS memulai tahapan perekrutan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih).
Perekrutan Pantarlih disesuaikan dengan jumlah Tempat Pemungutan Suara. Di Banyuwangi total ada 5.195 Pantarlih yang akan direkrut.
“Nantinya dibarengkan dengan pemutakhiran data. Ini bagian dari kerja cepat dari PPS. Semoga mereka bisa kerja secara maksimal dan profesional di tiap-tiap desa/kelurahan” Pungkasnya. (mam)