Bondowoso – Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daera ( BPBD) Bondowoso, Dadan Kurniawan menyampaikan bahwa ,status Gunung Ijen hingga saat ini masih berada di level waspada.
Untuk itu Badan BPBD Bondowoso melakukan antisipasi terkait kemungkinan terburuk yang bisa saja terjadi terhadap gunung yang memiliki daya tarik dengan blue fire tersebut.
Dadan mengaku bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Camat Ijen dan Kepala Desa Sumberejo, Kalianyar dan Kaligedang.
” Potensinya semua tersebut bisa terdampak jika benar terjadi erupsi,”tegasnya usai mengikuti rapat koordinasi di wisma wakil bupati Bondowoso ,Kamis ,12/01/2023.
Menurut Dadan dari desa-desa tersebut sekitar 4 – 6 ribu warga yang berpotensi terdampak, apabila terjadi erupsi.

Meski hingga saat ini, pihak terkait masih terus melakukan pembaruan data, serta pihaknya sudah mempersiapkan titik evakuasi jika benar terjadi erupsi.
” Ada dua titik aman, pertama yaitu di balai desa. Kemudian kami bawa ke lapangan Sempol,” ungkapnya.
Dikawatirkan kata Dadan beberapa kandungan yang bisa menggaggu dan berdampak serius, kepada masyarakat dihimbau waspada.
” Mulai dari karva, asam atau gas beracun belerang dan lontaran yang mungkin saja bisa mengenai pemukiman masyarakat,”papar mantan Sekdis PUPR ini.
Ternyata kata Dadan, asap dan gas yang dimaksud dapat berdampak pada hewan dan tanaman milik masyarakat.
“Semuanya berpengaruh, baik material maupun non material. Apabila terjadi kebencanaan,”katanya.
Sebagaimana diinfokan sebelumnya ,Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menaikkan status level Gunung Ijen menjadi level II Waspada.
Hal tersebut membuat pengunjung, wisatawan, penambang dan warga setempat dilarang mendekati bagian kawah hingga radius 1.5 kilometer.