; Kementan Minta Satuan Kerja Daerah dan Petani Rutin Pantau Data Perubahan Iklim - TapalKudapost
FeaturedPertanian

Kementan Minta Satuan Kerja Daerah dan Petani Rutin Pantau Data Perubahan Iklim

images (8)

Jakarta –  Kementerian Pertanian (Kementan) meminta satuan kerja daerah hingga petani mulai rutin memantau data-data perubahan iklim. Terutama data yang disampaikan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Hal itu dilakukan sebagai langkah antisipasi dalam menghadapi potensi perubahan iklim di tahun 2023 yang akan datang. Demikian disampaikan Dirjen Tanaman Pangan Kementan, Suwandi dalam keterangan persnya, Selasa (13/12/2022).

Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231007_160840_0000
Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231011_230542_0000
Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231011_220305_0000
Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231012_011801_0000
Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231014_135422_0000
Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231021_165812_0000
Salinan dari Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231022_164616_0000
Salinan dari Salinan dari Salinan dari Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231029_071344_0000
Salinan dari Salinan dari Salinan dari Salinan dari Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231029_082045_0000
Salinan dari Salinan dari Salinan dari Salinan dari Salinan dari Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231031_205414_0000
Salinan dari Salinan dari Salinan dari Salinan dari Salinan dari Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231105_173709_0000

“Secara garis besar yang harus dilakukan terhadap perubahan iklim ini adalah memantau kondisi data-data dari BMKG,” kata Suwandi. Suwandi menyebutkan, data BMKG itu biasanya menyajikan berbagai prakiraan cuaca hingga curah hujan pada berbagai daerah.

iklan dalam

Sehingga, dari data tersebut satuan kerja di tingkat daerah dan petani bisa bersama melakukan analisis. Kemudian menyiapkan Sistem Peringatan Dini (Early Warning System) terhadap potensi perubahan iklim yang ada.

“Selalu yang pertama membangun Early Warning System. Bahkan kita sudah sistem online, ada,” ucapnya.

Suwandi menekankan, langkah antisipasi juga harus bebarengan dengan tindakan konkret, seperti pembentukan satuan tugas penanganan banjir. Kemudian penggunaan benih-benih unggul sesuai musim, menyiapkan sarana dan prasarana penanganan banjir.

“Di saat kemarau supaya ada penampungan-penampungan airnya bisa digunakan. Jadi air menjadi kunci utama dalam hal penanganan dampak perubahan iklim,” ujarnya.

Selain itu, Suwandi juga meminta agar para petani mendaftarkan asuransi untuk pertaniannya. Sehingga ketika terdampak karena cuaca petani mendapatkan klaim atau ganti.

“Kemudian kelima gunakan teknologi, termasuk teknologi di hulu on farm dan di hilir, kenapa?. Kalau musim hujan butuh dryer, butuh pengering, panennya supaya cepet,” katanya.

Salinan dari Salinan dari Salinan dari Salinan dari Salinan dari Black Modern Music News Headline Instagram Post_20231103_170924_0000

Related posts

Kebakaran Kandang Sapi di Panji Kidul, 1 Ekor Kambing Mati Terpanggang

Warga Gambiran Mendadak Heboh Penemuan Mayat Petani di Sawah

Bakti Sosial Warnai Hari Polantas ke – 65 di Situbondo

error: Content is protected !! silahkan di menghubungi admin jika ingin copy conten ini ... terima kasih