Bondowoso –Ketua DPRD Bondowoso H.Ahmad Dhafir menilai bahwa aksi demo yang dilakukan oleh ratusan Kades dan perangkatnya di Gedung DPRD, dinilai buntut dari pernyataan pejabat pemerintah yang membuat resah.
Dijelaskan bahwa apa yang disampaikan oleh Kades dan perangkatnya bukan sebuah tuntutan. Melainkan, penyampaian sebuah aspirasi. Utamanya, buntut dari pernyataan yang membuat resah dan konflik di desa.
“Saya kira itu bukan tuntutan melainkan aspiratif sebuah keinginan. Itu beda ya. Disaat mereka resah, disaat kades dihantui perasaan tidak nyaman di desanya. Karena ada pernyataan dari Plt. Kepala BKD. Nah ini yang membuat resah dan menciptakan konflik di tingkat desa. Pernyataan itu sebenarnya menciptakan konflik,” terangnya,Selasa (8/10/2019) usai menemui pendemo.
Pihaknya meminta Sekda memberikan penjelasan tentang apa yang menjadi pertanyaan pemdes. Termasuk juga, ke depan agar para pejabat tidak memberikan pernyataan yang membuat resah masyarakat. Karena, menjadi kewajiban semua untuk menciptakan Bondowoso aman dan kondusif.
“Ini yang meresahkan. Desa itu bagian dari kabupaten, kabupaten bagian dari provinsi, dan provinsi bagian dari Indonesia. Makanya kemudian sudah saya sampaikan tadi, berstatement jangan bikin resah masyarakat kewajiban kita semua untuk menciptakan Bondowoso aman kondusif,” ungkapnya.
previous post