Bondowoso – Wakil Ketua DPRD Bondowoso Andi Hermanto mengatakan bahwa dirinya sangat kecewa dengan kinerja Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bondowoso . Pasalnya, setiap tahun dianggarkan dana untuk KONI, tapi pembinaan dibawah asal-asalan.
Menurutnya banyak cabor yang berprestasi itu tidak medapatkan sentuhan dari KONI.
Dicontohkannya seperti banyak atlet Bondowoso yang justru mendukung Kabupaten lain, seperti di Lumajang.
“Kalau menurut saya, kinerja KONI sangat mencewakan, karena setiap tahun kita menganggarkan dana untuk KONI. Tapi saya rasa pembinaan di bawah asal-asalan,” ungkapnya

Andi menjelaskan bahwa anggaran yang digelontorkan ke KONI tahun 2019 mencapai Rp 2 Miliar lebih.
“Jadi hanya asal dapat uang dibagi-bagi gitu loh. Dia dapat jatah atau dana hibah dan itu cukup besar, 2 miliar lebih,” ungkap Andi.
Hal ini kata dia, juga bukan masalah besar kecilnya anggaran. Walaupun tak bisa dipungkiri anggaran juga mempengaruhi. Tapi , lebih bagaimana kesiapan pengurus KONI sendiri.
“Tentu untuk bisa meningkatkan prestasi atlit kita yang ikut berjuang di setiap laga, baik itu Porprov ataupun yang lain-lain,jika disiapkan dengan baik,” pungkasnya.
Untuk diketahui peringkat perolehan medali Kabupaten Bondowoso dalam pekan olahraga provinsi (Porprov) Jatim 2019 berada di urutan huncit ke 37 dari 38 kabupaten/kota Bondowoso. Dibanding Porprov sebelumnya di Banyuwangi, kabupaten Bondowoso saat itu berasa di posisi ke 35.
Sementara itu Ketua KONI Bondowoso Noer Soetjahjono, Jum’at (26/7/2019), menyampaikan,bahwa pada dari 19 Cabor yang diikuti di Porprov 2019 ini hanya ada lima Cabor yang berhasil meraih juara dengan raihan delapan medali. Yakni tiga perak dan lima perunggu.
Mesku urutan peringkat Bondowoso di bawah, pihaknya tetap merasa bangga. Pasalnya, semua atlet yang diikutkan merupakan asli putra daerah.
“Kalau peringkatnya kita masih di bawah. Yaitu di dalam 38, 37, baru kita 37nya itu. Tapi saya bangga, anak-anak telah berjuang semaksimal mungkin,” ujarnya.