Bondowoso – Harga kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Bondowoso terus merangkak naik, Minggu (7/7/2019).
Harga cabai merah misalnya, sebelumnya hanya dikisaran Rp 30 ribu, sejak sepekan lalu naik menjadi Rp 50 ribu per kilogramnya.
Tak hanya cabai merah, harga cabai rawit juga mengalami kenaikan sangat signifikan mencapai Rp 45 ribu. Padahal sebelumnya harganya hanya dikisaran Rp 20 sampai dengan Rp 25 ribu per kilogramnya.
Baca Juga :
- Khofifah Minta Semua Daerah Siapkan Mitigasi
- Paparkan Dua Inovasi Pada Tim Penilai IGA 2023 ,PJ Bupati Bondowoso Dapat Feedback Baik dari Panelis
- KPH Perhutani Bondowoso Gandeng BPBD dan Forkopimcam Gencar Mitigasi Bencana
- Perdana Pimpin Apel, PJ Bupati Bondowoso Singgung Tentang Disiplin Kerja
- Korupsi Sebagai Kejahatan Terhadap Kemanusiaan

Berdasarkan pengakuan sejumlah pedagang di pasar, naiknya harga cabai selain karena menipisnya pasokan dari pengepul juga diakibatkan adanya musim kemarau yang berkepanjangan.
Selain mengeluhkan tingginya harga cabai, pedagang juga mengeluhkan kualitas cabai dari pengepul banyak yang busuk.
“Yang cabai besar naik setiap harinya. Cabai rawit ikut naik juga, kualitasnya sekarang jelek, banyak yang busuk karena kemarau ini,” kata Sri, pedagang cabai.
Pedagang berharap harga cabai di pasar kembali normal seperti semula. Sebab dengan naiknya harga cabai, sangat berpengaruh terhadap penjualan.
“Konsumen yang biasanya mampu membeli 1 kilo, saat ini menurun,” keluhnya.
Selain itu pendapatan juga semakin menurun drastis akibat sepinya pembeli yang datang ke pasar. Bahkan sejumlah pedagang juga harus menanggung rugi akibat cabai dagangannya membusuk tidak laku untuk dijual.
“Kalau bisa ya kembali stabil. Biar sama-sama enak. Jangan terlalu murah juga kasihan petaninya,” ungkapnya.
“Harapan saya ya harga cabai Rp 25 ribu – Rp 30 ribu jangan naik terus. Sekarang pendapatan turun, pasar sepi konsumen yang datang paling beli cabai sedikit. Saking sepinya (pembeli), cabai banyak yang membusuk,” pungkasnya.